Hal tersebut diungkapkan oleh Senior Research Manager Knight Frank Indonesia, Hasan Pamuji saat ditemui di acara temu wartawan di Hotel Four Seasons, Setiabudi, Jakarta, Rabu (13/3/2013).
"Pasokan pusat perkantoran di Jakarta saat ini ada 4,6 juta meter persegi dengan tingkat okupansi 93,4%. Nanti total pasokan baru 2013-2014 ada 744.862 meter persegi," ungkap Hasan berdasarkan survey yang dilakukan perusahaannya.
Itu hanya berlaku di kawasan Central Business District atau CBD saja. Dia menambahkan, pasar kondominium pun tak kalah besar. Dari total pasokan saat ini 97.622 unit, pada 3 tahun mendatang, angka tersebut akan terus melonjak.
"Pasar kondominium itu juga cukup besar. Sampai 2015 itu ada 66.651 unit," tuturnya.
Khusus di Bali, yang dikenal dengan daerah wisata, pasar properti sangat didominasi oleh pembangunan hotel berbintang. Hasan memproyeksikan, hingga tahun 2016 nanti, ada sekitar 13.683 pasokan kamar.
"Dominasinya adalah bintang 4, ada 44%. Daerah yang terbanyak masih di Kuta, Nusa Dua, Seminyak, dan Sanur," katanya.
"Prospek pasar properti di kita itu masih kuat dan positif. Pasar masih perlu menjaga stabilitas harga," pungkasnya.
(zul/dru)
Anda sedang membaca artikel tentang
Jakarta dan Bali Jadi Primadona Sektor Properti dalam Negeri
Dengan url
http://racingenemy.blogspot.com/2013/03/jakarta-dan-bali-jadi-primadona-sektor.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jakarta dan Bali Jadi Primadona Sektor Properti dalam Negeri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jakarta dan Bali Jadi Primadona Sektor Properti dalam Negeri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar