Selain itu, kebijakan yang dilakukan sejak 2011 ini membuat Thailand kehilangan posisinya sebagai negara pengekspor beras terbesar di dunia. Posisi Thailand disingkirkan oleh Vietnam dan India, karena petani tak lagi semangat untuk mengekspor.
Pada 2011 lalu, kebijakan pemerintah Thailand membeli beras petani dengan harga 50% di atas harga pasar adalah untuk membantu kesejahteraan petani.
Namun ternyata, pemerintah Thailand menghadapi persaingan penjualan beras yang makin ketat dari Vietnam dan India. Akhirnya karena kebijakan tadi, pemerintah Thailand rugi 137 miliar baht (US$ 4,5 miliar) atau sekitar Rp 42 triliun sejak Januari 2013.
Untuk menekan kerugian tersebut, akhirnya pemerintah Thailand mengubah kebijakan. Beras yang dibeli pemerintah Thailand dari petani hanya lebih mahal 20% di atas harga pasar.
Sehingga dalam persaingan ekspor beras, harga beras Thailand bisa bersaing dari Vietnam dan India. Lewat kebijakan baru ini, Perdana Menteri Thailand Tingluck Shinawatra mengatakan akan mengurangi kerugian pemerntah 12.000 baht (US$ 388) per ton.
"Kami akan menurunkan harga beli, karena skema ini memakan banyak biaya," ujar seorang menteri bernama Varathep Rattanakorn dikutip dari AFP, Kamis (19/6/2013).
Sementara partai oposisi pemerintah Thailand mengatakan, kebijakan pembelian harga beras petani 50% lebih mahal tersebut merupakan aksi politik dari Yungluck untuk meraih suara saat pemilu di 2011 lalu.
Yingluck merupakan adik dari Thaksin Shinawatra, Perdana Menteri Thailand sebelumnya yang digulingkan oleh kalangan militer pada 2006. Thaksin telah lama populer di kalangan petani karena kebijakan-kebijakannya yang populis.
Korupsi disebut-sebut seringkali terjadi sepanjang skema pembelian beras ini dilakukan.
Tahun ini, pemerintah Thailand berencana membeli 27 juta ton beras dari petani dengan nilai 500 miliar baht. Tiap petani akan menerima 500 ribu baht setiap masa panen.
Sebelumnya, pemerintah Thailand pecaya diri bisa mencari pembeli untuk beras-beras yang dibeli lebih mahal ini. Namun ternyata, saingannya yaitu Vietnam dan India menawarkan harga lebih kompetitif.
(dnl/hen)
Anda sedang membaca artikel tentang
Anggaran Jebol, Thailand Tak Kuat Lagi Beli Beras Petani Lebih Mahal
Dengan url
http://racingenemy.blogspot.com/2013/06/anggaran-jebol-thailand-tak-kuat-lagi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Anggaran Jebol, Thailand Tak Kuat Lagi Beli Beras Petani Lebih Mahal
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Anggaran Jebol, Thailand Tak Kuat Lagi Beli Beras Petani Lebih Mahal
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar