Menurut Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, belum saatnya Pertamina menaikkan harga LPG sekarang ini. Sebab, kenaikan inflasi yang diakibatkan kenaikan harga BBM sudah tinggi, yang juga menyebabkan harga bahan makanan naik.
"Jadi sebagai CEO Pertamina, saya tidak mungkin menaikkannya sekarang. Jika dinaikkan sekarang akan bisa menambah inflasi lagi. Jadi Agustus nanti setelah Lebaran, baru kami naikkan secara bertahap," kata Karen saat buka bersama bersama para Pemimpin Redaksi di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Nantinya, harga LPG 12 kg harus bebas subsidi. "Yang disubsidi nanti hanya LPG 3 kg," kata Karen. Namun Karen belum menyatakan berapa kenaikan harga LPG 12 kg ini dan kenaikan bertahapnya seperti apa.
Seperti diketahui, harga LPG 12 kg di tingkat agen saat ini adalah Rp 72 ribu/tabung atau maksimal Rp 75 ribu/tabung. Sementara untuk LPG tabung 3 kg harganya Rp 12.500-Rp 15 ribu/tabung.
Pada kesempatan itu, Karen juga memaparkan mengenai upaya-upaya Pertamina dalam mempromosikan konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG). Langkah ini dilakukan Pertamina sebagai upaya mendukung pelestarian lingkungan.
Apabila harga LPG tidak naik, Pertamina memperkirakan tahun ini akan mencetak kerugian Rp 5,5 triliun. Pertamina sudah lama mengajukan kenaikan harga LPG 12 kg kepada pemerintah. Namun sampai saat ini pemerintah belum memberikan lampu hijau.
Dia berharap pengoperasian alat-alat berat sudah menggunakan BBG. Dia menyebut, sejumlah perusahaan yang saat ini sudah menggunakan BBG dalam pengoperasian alat-alat beratnya.
Karen juga mendorong investasi dalam pembangunan geothermal atau panas bumi sebagai upaya dalam penyediaan energi masa depan. Indonesia memiliki potensi geothermal yang sangat besar, namun saat ini masih sangat kecil realisasinya.
(asy/dnl)