Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Priyo Perencana Bom Kedubes Myanmar Dibawa ke Jakarta

Written By empatlima on Jumat, 20 Desember 2013 | 02.48




Jumat, 20/12/2013 02:37 WIB





Angling Adhitya Purbaya - detikNews




Semarang, - Terduga teroris Priyo Hutomo (21) dibawa ke Jakarta. Perencana peledakan Kedubes Myanmar ini ditangkap di Temanggung, Jawa Tengah.

Priyo ditangkap di Dusun Sejayan, Campursari, sekitar pukul 07.45 WIB, Kamis (19/12). Kapolda Jateng membenarkan informasi soal keterkaitan Priyo dengan rencana bom Kedubes Myanmar pada Mei 2013.

"Itu kan sudah ditangkap pelakunya. Terkait teroris di kedutaan Myanmar. Orang Temanggung, ini sudah dibawa Densus ke Mabes Polri," kata Dwi usai acara penyerahan Penghargaan Bahasa di Wisma Perdamaian, kawasan Tugu Muda, Semarang, Kamis (19/12/2013) malam.

Penangkapan Priyo merupakan pengambangan dari penangkapan sejumlah teroris yang dilakukan di berbagai daerah beberapa waktu lalu. Para tersangka yang tertangkap berencana meledakkan bom di depan Kedubes Myanmar tanggal 3 Mei 2013 lalu.

"Yang lain sudah ditangkap sebelumnya, ini sisanya yang satu ini sudah dibawa densus. Kami (Polda Jateng) hanya memback up," tandas Dwi.

"Itu (penangkapan) merupakan hasil penyelidikan yang sudah lama. Ya, jadi ada pengejaran yang belum bisa ditangkap," imbuhnya.

Ia pun berharap dengan ditangkapnya tersangka teroris itu, pihaknya dan isntansi terkait bisa menjaga ketenangan masyarakat sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran.



Diduga Mabuk, Petugas Berseragam BNN Tabrak 3 Pengendara Motor . Simak selengkapnya dalam "Reportase Pagi" pukul 04.30 - 05.30 WIB hanya di Trans TV

(alg/fdn)







Sponsored Link




02.48 | 0 komentar | Read More

Jauhkan Anak dari Cyberbullying, Ini Caranya

Written By empatlima on Kamis, 19 Desember 2013 | 22.21

Jakarta - Aksi cyberbullying menghantui anak-anak. Jika tidak diantisipasi, hal ini akan memberikan dampak buruk bagi si buah hati. Namun masalah yang berpotensi dijumpai orang tua adalah, bagaimana memulai pengawasan aktivitas online anak tanpa mereka merasa terintimidasi?

Norton menganjurkan, agar pihak orang tua sejak dini membuka pintu dialog pada mereka. Dialog inipun tak harus bersifat 'resmi', namun bisa dilakukan saat santai.

Sebagai bagian dari dialog, orang tua disarankan memilih pertanyaan dengan hati-hati agar si anak mau terbuka. Norton, membantu Anda, para orang tua untuk bertanya pada anak dengan kalimat-kalimat berikut yang dikemas sebagai The Talk:

1. Apa yang dilakukan temanmu saat online?

Alih-alih langsung menanyakan, "Apa yang kamu lakukan di internet?" dimana membuat anak langsung merasa diawasi, ganti pertanyaan dengan "Apa yang dilakukan temanmu saat online?".

Kalimat tersebut berfungsi untuk menjaga agar pembicaraan bersifat netral dan umum. Dan jika Anda ingin si anak memberikan umpan balik yang jujur, maka yakinkan mereka bahwa Anda tidak akan memberikan hukuman atas jawaban apapun.

2. Apa situs yang paling keren atau terbaru?Next



(sha/rns)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


22.21 | 0 komentar | Read More

Ditjen Pajak Raup Setoran Rp 56 Triliun dari Sektor Properti

Jakarta -Penerimaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dari sektor properti mencapai Rp 56 triliun pada tahun ini. Jumlah itu cukup membantu pemerintah di tengah anjloknya pajak sektor pertambangan yang selalu menjadi andalan.

"Penerimaan pajak kita dari konstruksi dan real estate ya itu totalnya sekitar Rp 56 triliun," ungkap Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Dari sisi pertumbuhan, pajak di sektor properti penyumbang tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Pertumbuhan pajak sektor properti adalah sebesar 28%.

"Kalau sektornya sih penerimaannya bagus. Malah yang paling tinggi sekarang penerimaan pajaknya dari properti. Pertumbuhannya ya, yang paling bagus dari properti. Iya. Itu pertumbuhan 28% itu dari tahun lalu ya," jelasnya.

Akan tetapi, Fuad mengaku masih belum optimal dalam menjaring pajak dari sektor properti ini. Ada beberapa hal yang harus dievaluasi lebih lanjut. Karena dalam hitungannya, sektor ini mampu menyumbang Rp 60 triliun.

"Hitungan saya mestinya seharusnya bisa mencapai Rp 60-an triliun lah. Jadi itu hitungan kasar," kata Fuad.

Ia berharap sektor properti tetap tumbuh pada tahun depan. Meskipun ada sedikit hambatan dari aturan Loan to Value (LTV) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Di mana menahan pertumbuhan sektor ini.

"Kan ada kebijakan-kebijakan segala macam yang kemungkinan memperlambat pertumbuhan sektor property. Jadi tentunya pajaknya juga melambat juga. Seperti aturan dari BI itu. Tapi kan tujuannya beda. Mereka kan karena pertimbangan terjadi over heating," terangnya.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


01.12 | 0 komentar | Read More

Ditjen Pajak Raup Setoran Rp 56 Triliun dari Sektor Properti

Jakarta -Penerimaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dari sektor properti mencapai Rp 56 triliun pada tahun ini. Jumlah itu cukup membantu pemerintah di tengah anjloknya pajak sektor pertambangan yang selalu menjadi andalan.

"Penerimaan pajak kita dari konstruksi dan real estate ya itu totalnya sekitar Rp 56 triliun," ungkap Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Dari sisi pertumbuhan, pajak di sektor properti penyumbang tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Pertumbuhan pajak sektor properti adalah sebesar 28%.

"Kalau sektornya sih penerimaannya bagus. Malah yang paling tinggi sekarang penerimaan pajaknya dari properti. Pertumbuhannya ya, yang paling bagus dari properti. Iya. Itu pertumbuhan 28% itu dari tahun lalu ya," jelasnya.

Akan tetapi, Fuad mengaku masih belum optimal dalam menjaring pajak dari sektor properti ini. Ada beberapa hal yang harus dievaluasi lebih lanjut. Karena dalam hitungannya, sektor ini mampu menyumbang Rp 60 triliun.

"Hitungan saya mestinya seharusnya bisa mencapai Rp 60-an triliun lah. Jadi itu hitungan kasar," kata Fuad.

Ia berharap sektor properti tetap tumbuh pada tahun depan. Meskipun ada sedikit hambatan dari aturan Loan to Value (LTV) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Di mana menahan pertumbuhan sektor ini.

"Kan ada kebijakan-kebijakan segala macam yang kemungkinan memperlambat pertumbuhan sektor property. Jadi tentunya pajaknya juga melambat juga. Seperti aturan dari BI itu. Tapi kan tujuannya beda. Mereka kan karena pertimbangan terjadi over heating," terangnya.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.44 | 0 komentar | Read More

Ical Tak Ingin Ada Kader Golkar Nyapres di Partai Lain




Kamis, 19/12/2013 00:29 WIB





Sukma Indah Permana - detikNews





Jakarta - Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengingatkan agar tak ada skenario capres lain di partainya selain dirinya. Tak hanya itu, Ical juga ingin agar tak ada kader Golkar yang nyapres di partai lain.

"Saya hanya mengingatkan jangan nanti ada yang berpikiran lain, hanya satu capres saja dan tidak ada kemudian calonkan di tempat lain dan sebagainya," ujar Ical.

Hal ini disampaikan Ical usai menghadiri Mukernas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2013).

"Sehingga kalau ada pecah, maka pasti partai juga pecah," lanjutnya.

Meski begitu, Ical mengatakan dirinya merasa terhormat jika memang nanti ternyata ada kader Golkar yang maju pilpres lewat partai lain.

"Itu buat Golkar suatu kehormatan. Berarti kader Golkar pandai-pandai dan akan dicalonkan partai lain. Hebat," kata Ical.


(sip/jor)





Sponsored Link




00.35 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.

00.21 | 0 komentar | Read More

Pernikahan Asmirandah-Jonas Resmi Batal  










00.17 | 0 komentar | Read More

Konten Digital Nyerempet Bahaya, Siapa Tanggung Jawab?

Jakarta - Dengan banyaknya penyedia konten bacaan digital di internet, kekhawatiran akan keamanan isi konten itu sendiri menjadi perhatian khusus dalam diskusi tentang buku digital.

Misalnya saja, dengan kemudahan menerbitkan buku secara digital, bisa saja seseorang membuat buku mengenai kemunculan agama baru, bagaimana pertanggungjawaban kebenarannya?

Menanggapi pertanyaan semacam ini, Pangestu Ningsih selaku CEO Mizan Publisher mengatakan filtering konten ada pada si pembaca sendiri.

"Kembali lagi ke publik, mereka harus bisa memilah milih bacaan yang baik," ujar Pangestu dalam acara Ngopi Bareng detikINET di FCone FX Sudirman, Rabu (18/12/2013).

Menurutnya, masyarakat sudah pintar dalam memilih informasi yang diaksesnha. Lambat laun, dengan sendirinya berlaku 'seleksi alam' konten bacaan yang bagus.

"Kalau kita lihat, misalnya kan banyak berita yang nggak benar beredar. Tapi yang nggak bener itu lambat laun akan terbongkar," ujarnya.

Lebih jauh menurutnya, bagi para pembuat konten, jika sekarang ada banyak fasilitas yang mendukung untuk mempublikasikan bacaan digital, perlu disadari bagi yang menulis, kualitas bacaan pun harus diperhatikan dan terus ditingkatkan.

(rns/rou)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger