Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Cerita Pengusaha Tomy Winata dan Harimau Sumatera

Written By empatlima on Kamis, 17 Juli 2014 | 00.43

Jakarta -Lembaga konservasi dunia untuk perlindungan spesies kucing besar (Panthera) memberi penghargaan kepada pejabat dan eks pejabat pemerintah Indonesia terkait perlindungan harimau. Pengusaha nasional Tomy Winata (TW) melalui Artha Graha mendukung program penghargaan ini dan sebagai tuan rumah acara.

Penghargaan diberikan karena mereka telah berjasa memberikan dukungan dan perlindungan program konservasi terhadap spesies Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Tomy yang merupakan pendiri kawasan konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di Lampung, menjelaskan program perlindungan harimau di area TWNC tidak lepas dari dukungan pejabat pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Perlindungan harimau di area konservasi Tambling merupakan buah kerja keras selama beberapa tahun. Saya mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kehutanan dan Pemerintah Provinsi Lampung," kata Tomy saat malam penghargaan dan apresiasi penyelamatan Harimau Sumatera di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Di tempat yang sama, CEO Panthera Dr. Rabitnowitz menerangkan acara malam anugerah ini diberikan kepada orang-orang yang berjasa melindungi harimau di daerah Asia khususnya di wilayah Sumatera.

"Ini merupakan usaha dari pemerintah Indonesia, Artha Graha Peduli, dan para ranger dan pecinta lingkungan yang bekerja di Tambling Wildlife Nature Conservation," kata Rabitnowitz.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menerangkan dukungan Artha Graha dan Panthera sangat berarti di dalam penyelamatan Harimau Sumatera. Pasalnya Harimau Sumatera merupakan spesies yang tersisa dari 3 spesies harimau yang Indonesia pernah miliki.

"Kalau bumi nggak ada harimau. Kita malu. Ada 8 jenis harimau di dunia. 3 kita punya. Tapi harimau Bali punah tahun 1940-an. Harimau Jawa punah tahun 1980-an, tinggal sekarang harimau Sumatera. Ini terancam oleh konversi lahan perkebunan, illegal logging. Tak terbayang alam semesta nggak ada harimau. Dia akan kehilangan makna," kata Zulkifli.

Penghargaan sendiri diberikan kepada Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Gubernur Lampung, dan Chairman National Council on Climate Change Rachmat Witoelar serta para penjaga (ranger) yang berjasa melindungi lokasi konservasi di Tambling, area Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, Indonesia.


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.43 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.21 | 0 komentar | Read More

Fotografer Indonesia Bersaing di Photo Face-Off  










00.17 | 0 komentar | Read More

Belum Punya KTP, Pelajar Tak Bisa Registrasi SIM Card

Jakarta - Selain melakukan perbaikan registrasi prabayar, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menerapkan aturan lain saat mendaftarkan nomor seluler. Salah satunya, kartu pelajar tidak bisa lagi digunakan untuk mendaftar.

"Dahulu kita bisa kasih nomor kartu pelajar buat registrasi, tapi nanti tidak. Pelajar yang belum berusia 17 tahun atau belum punya KTP ya belum bisa mendaftarkan nomor selulernya," kata salah satu anggota BRTI Riant Nugroho, di Gedung Indosat, Rabu (16/7/2014).

"Ya, dengan usia 17 tahun kita anggap pelajar itu sudah mempunyai tanggung jawab," tambahnya.

Namun bila pelajar yang belum mempunyai KTP, namun tetap ingin menggunakan nomor seluler maka bisa menggunakan KTP orangtuanya.

Berbeda dengan registrasi sebelumnya, saat pendaftaran ulang ini pengguna tidak bisa melakukannya sendiri lagi. Melainkan harus melakukan melalui distributor utama atau besar.

Perbaikan sistem registrasi ini akan dimulai pada Maret 2015 mendatang. Sebagai bentuk ketegasan, dosen di Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa akan ada tenggat waktu selama dua bulan untuk pengguna melakukan registrasi ulang. Bila tidak, nomornya akan di-blackout alias bisa menerima tapi tidak bisa mengirim.

Setelah itu, pelanggan yang masih belum melakukan registrasi ulang akan diberikan lagi tenggat dua bulan. Bila tidak dilakukan lagi, maka pelanggan dipastikan tidak bisa lagi menggunakan nomor selulernya.

Di Indonesia, menurut Riant, terdapat 1,1 juta distributor dari tiga operator yang siap membantu suksesnya registrasi ulang ini.

"Ke depannya kita juga bisa mengusulkan agar penjual eceran tidak boleh lagi menjual kartu SIM. Karena dalam hasil survei, penjual tidak mendapatkan keuntungan dari berdagang kartu SIM. Tapi bila mereka memaksa, sifatnya mereka hanya menjual, registrasi tetap di distributor besar," tegasnya

(tyo/ash)

00.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger