Jumlah penduduk di ASEAN yang mencapai 600 juta orang, harusnya jadi peluang pasar bagi BUMD di Indonesia.
"Menyingung pasar ASEAN, ASEAN pada dasarnya punya hal positif dan negatif. Pasar dari 250 juta orang (penduduk Indonesia) menjadi 600 juta orang. Kalau perusahaan kalah saing, tentu kalah dengan perusahaan yang punya daya saing tinggi," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), saat memberikan sambutan pada acara BUMD Expo, di JX Internasional, Jalan A Yani, Surabaya, Rabu (17/12/2014).
JK menerangkan, perusahaan yang mempunyai daya saing tinggi memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang besar. Menurut JK, ada 3 hal yang bisa meningkatkan daya saing, yaitu lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat.
"Juga harus dikelola dengan manajemen yang profesional dan transparan," tuturnya sambil menambahkan, pada masa lalu banyak pejabat BUMD, baik di jajaran direksi atau komisaris, berasal dari pensiunan birokrasi pemerintah darah.
"Langkah untuk memajukan BUMD, bagaimana menempatkan manajemen dengan baik dan usaha yang menguntungkan," ujarnya.
JK juga mengingatkan para pengelola BUMD, untuk untuk terus meningkatkan jaringan bisnisnya. Jaringan ini tak harus antar BUMD, tapi juga bisa dengan BUMN atau swasta.
"Bisnis nggak bisa berdiri sendiri, harus membutuhkan win-win satu sama lain. Tentu butuh keterbukaan dan transparansi," kata JK.
(roi/dnl)