Pihak PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencoba melakukan simulasi terhadap sebuah perusahaan yang memiliki 100 unit kendaraan operasional dapat menghemat Rp 600 juta lebih per bulan untuk biaya bahan bakar jika beralih dari BBM ke BBG.
"Kalau dibandingkan dengan BBM ron 92 yang non subsidi itu harganya Rp 11.000 per liter, harga gas cuma Rp 3.100 per liter (setara minyak). Berarti ada saving sekitar Rp 7.000 per liternya," kata Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda di Ritz Carlton Pacific Place Hotel Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Dengan penghematan tersebut, maka satu unit kendaraan operasional dengan konsumsi BBM 30 liter per hari dapat menghemat hingga Rp 210.000 atau Rp 6,3 juta per bulan.
"PGN kalau mobil operasional saya konsumsi 30 liter harus pakai non subsidi, sekarang diganti pakai gas, buat kendaraan bisa saving Rp 6,3 juta sebulan. Terus kalau saya punya 100 unit kendaraan operasional, berarti yang bisa saya saving Rp 630 juta per bulan. Amazing," kata Jobi.
Menurutnya tak ada alasan lagi upaya konversi BBM ke BBG tidak dilakukan. Ia menegaskan, pada akhirnya masyarakat yang akan diuntungkat oleh konversi program.
"Ada bahan bakar gas harganya Rp 3.100 per liter dan tidak perlu disubsidi, ada bahan bakar minyak Rp 6.500 yang sebentar lagi naik harganya karena pemerintah tak kuat subsidi lagi, sama yang nggak subsidi yang harganya Rp 11.000. Tentu masyarakat yang akan diuntungkan. Negara pun tidak terbebani dengan subsidi," katanya.
(hen/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!