Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jokowi Mau 'Suntik' BUMN Rp 74,9 Triliun, DPR Masih Menggantung

Written By empatlima on Kamis, 29 Januari 2015 | 00.44

Jakarta -Rencana Pemerintaha Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyuntik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) hingga Rp 74,9 triliun belum mendapat lampu hijau DPR.

Kalangan anggota dewan dari Komisi XI masih mempertanyakan rencana kebijakan tersebut, dalam rapat kerja dengan pemerintah.

Rapat ini dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan sejumlah Dirut BUMN.

Ketua Komisi XI DPR-RI Fadel Muhammad mengatakan, para anggota Komisi XI belum satu suara soal rencana pemerintah terkait PMN. Padahal rapat ini sudah berlangsung sejak pukul 15.00 WIB, dan diwarnai beberapa kali diskors untuk lobi-lobi.

"Hasil pembicaraan kita berbeda-beda, ada yang sudahlah, ada lagi yang ingin melihat lebih dalam," kata Fadel di akhir rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Komisi XI DPR RI masih membutuhkan waktu, untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh atas berbagai aspek terkait PMN, sehingga Komisi XI DPR belum bisa memutuskan hari ini. Masih diperlukan pembahasan lebih lanjut dengan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN

Sehingga Fadel sebagai ketua rapat kerja belum mau mengambil kesimpulan rapat. "Saya ingin mendengar dari masing-masing fraksi agar supaya menteri dan hadirin bisa mendengar pandangan dari masing-masing fraksi," kata Fadel.Next



(hen/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

00.44 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.21 | 0 komentar | Read More

Yahoo Indonesia


Women joining IS militants 'cheerleaders, not victims'


Western women who join Islamic State militants are driven by the same ideological passion as many male recruits and should be seen as potentially dangerous cheerleaders, not victims, experts said. A new study out on Wednesday said the estimated 550 women who have travelled to Iraq and Syria are expected to marry, keep house and bear children. "The violent language and dedication to the cause is as strong as we find in some of the men," said extremism expert Ross Frenett of the Institute for Strategic Dialogue, who co-authored the new report. Frenett and his fellow researchers have been monitoring hundreds of women on social media, but focused for the study on 12 women from Austria, Britain, Canada, France and the Netherlands who are living with the IS group in Iraq and Syria.


00.17 | 0 komentar | Read More

Kronologis Pancangan BTS 'Angkuh' Harapan Indah

Jakarta -
PT Putra Towerindo Persada (PTP) dianggap nekat membangun Base Transceiver Station (BTS) di RW 16, Perumahan Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat. Padahal mereka sudah diperingatkan warga dan dilarang Pemkot Bekasi.

Dikatakan oleh Hendro Tri Rachmadi, warga RW 16, awal pembangunan BTS ini sudah panen penolakan. Mulai dari peringatan Lurah Pejuang hingga Dinas Tata Kota, namun tidak ada yang digubris si pembangun.

Berikut kronologis BTS PT PTP yang berlindung di bawah developer Harapan Indah yang diklaim oleh warga merupakan fasilitas umum dan fasilitas sosial, yang detikINET rangkum, Rabu (28/1/2015).


- Senin, 20 Oktober 2014 : Vendor BTS PT. PTP ditemani pengurus RW mulai melakukan penggalian pondasi tower BTS, tanpa persetujan. Warga mulai melakukan penolakan, mereka tidak peduli.
- Selasa, 21 Oktober 2014: warga kembali menolak. Mereka (PT. PTP) “menantang” untuk membuktikan seberapa banyak warga yang menolak.
- Rabu, 22 Oktober 2014: Seorang anggota kepolisian yang juga warga sekitar memerintahkan mereka menghentikan segera pembuatan BTS liar tersebut.
- Kamis, 23 Oktober 2014 : Aktivitas pembuatan BTS liar berhenti.
- Jum’at, 24 Oktober 2014 : Mereka melanjutkan kembali proses pembangunan BTS liar tersebut.
- Sabtu, 25 Oktober 2014 : Terjadi komunikasi via ponsel antara warga dan Direktur Utama PT. PTP Iman Herdyanto. Warga menyatakan menolak pembangunan BTS liar tersebut. Dia berargumen bahwa itu bukan tanah Pemkot Bekasi, karena walaupun fasum (fasilitas umum), belum diserahterimakan ke pemkot oleh PT. HDP selaku developer.


- Senin, 27 Oktober 2014 : Warga mulai mengumpulkan tanda tangan warga yang menolak, sampai akhirnya terkumpul 40 tanda tangan dari 39 Kepala Keluarga warga yang menolak pembangunan BTS tersebut.
- Sabtu, 1 November 2014: Dibuatlah surat resmi atas nama warga RW 16, RW 18 dan RW 19 Harapan Indah yang menolak pembangunan BTS tersebut. Surat tersebut ditujukan ke Walikota Bekasi dengan tembusan kepada Pengurus RW setempat, Lurah Pejuang, Camat Medan Satria, Gubernur Jawa Barat, Komnas HAM, YLKI hingga KPK.
- Minggu, 9 November 2014 : Warga membuat plang penolakan pembanguan BTS liar tersebut di lokasi.
- Rabu, 12 November 2014 : PT. PTP dilindungi tim Pengamanan Khusus berseragam resmi satpam PT. HDP. Mereka “mengusir” warga yang menolak dan menantang agar pemkot Bekasi diminta ke sini menghentikan mereka. Malamnya, warga mencari dukungan via media sosial. Terkumpul banyak dukungan dan sepertinya sampai ke pihak Walikota Bekasi (melalui Wakilnya).
- Jumat, 14 November 2014 : Wakil Walikota Bekasi mengirimkan Camat Medan Satria dan Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Bekasi ke lokasi untuk meninjau langsung. Mereka menegaskan bahwa BTS ini liar dan tak berizin. Tidak boleh diteruskan pembangunannya.
- Jum’at 14 November 2014: 4 perwakilan warga menghadap ke Estate Management PT. HDP, intinya menyampaikan penolakan BTS liar tersebut. Diterima baik PT. HDP dan dijanjikan akan ditinjau keberadaan BTS tersebut. Bahkan beliau menegaskan jika warga tak menghendaki, BTS itu bisa dipindahkan.
- 24 November 2014 : Pemkot Bekasi melayangkan SP1 Kepada PT. PTP dan memerintahkan mereka berhenti membangun BTS liar tersebut.
- 4 Desember 2014 : Pemkot Bekasi mengeluarkan SK moratorium pembangunan BTS di seluruh Bekasi.
- Rabu, 17 Desember 2014 : PT. PTP dengan dilindungi satu pasukan pengamanan khusus PT. HDP dan beberapa oknum TNI, memaksakan mendirikan BTS liar tersebut di tengah warga yang terus menolak. Mereka tidak peduli. Buat mereka, tiang itu harus berdiri hari ini juga, apa pun yang terjadi.
- Kamis, 18 Desember 2014 : Warga menghadap ke pengurus RW 16. Dan mendapatkan jawaban-jawaban yang sangat tak sesuai harapan.
- Rabu, 24 Desember 2014 : Keluar SP2 yang ditandatangani atas sebagai kelanjutan SP1 sebelumnya. SP2 ini durasinya hanya 7 hari kalender.
- Senin, 5 Januari 2015 : Seperti tidak ada apa-apa, PT. PTP kembali melanjutkan penyelesaian BTS tersebut.
- Rabu, 28 Desember 2015: Komisi A DPRD Kota Bekasi meninjau BTS tersebut dan menyatakan untuk segera disegel.


(tyo/ash)
00.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger