Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Dirjen Pajak Klaim Tak Ada Pegawainya yang Terlibat Kasus Asian Agri

Written By empatlima on Kamis, 03 Januari 2013 | 00.43

Jakarta - Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengklaim pihaknya dan pegawai pajak tidak terlibat dalam kasus penggelapan pajak Asian Agri. Fuad mengatakan hal itu karena tak ada laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"KPK nggak melaporkan itu," kata Fuad singkat di Kantor Kemenkeu Jakarta, Rabu (02/01/2012).

Asian Agri terbukti menggelapkan pajak negara dan kalah dalam persidangan di MA. Dalam kasus yang didera Asian Agri, MA menjatuhkan hukuman berupa pengembalian pajak dua kali lipat sebesar Rp 2,5 triliun. Fuad mengatakan kasus itu hanya melibatkan wajib pajak (Asian Agri) tanpa melibatkan pegawainya.

"Whistleblowingnya itu udah pernah dengar dan tersangkanya itu hanya wajib pajak semua. Kita nggak ada orang dalam yang diperiksa," katanya.

Namun Fuad tidak segan-segan untuk memberikan hukuman kepada ada buahnya jika ada laporan yang bisa membuktikan. Menurut catatannya, tahun 2011 ada 200 pegawai pajak yang dikenai hukuman disiplin karena dirjen pajak ingin pegawainya bersih.

"Itu kita ajarin contoh kasus Gayus dan lain kita sudah tangkap. Ya udah kita udah tindak disiplin pegawai pajak. Tahun lalu (2011) 200 orang pegawai pajak kena hukuman disiplin, dan tahun ini belum saya hitung dan banyak juga yang sudah kita pecat. Itu tetap kita jalankan," tagas Fuad.

(wij/hen)

00.43 | 0 komentar | Read More

Hakim Garis Tewas Setelah Dihajar Pemain Belasan Tahun


DEN HAAG, KOMPAS.com - Seorang hakim garis asal Belanda, Richard Nieuwenhuizen (41), meninggal dunia di rumah sakit di Nieuwegein, pada Senin (3/12/2012) pukul 17:30 waktu setempat. Demikian diumumkan oleh klub Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

"Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan kematian hakim garis Buitenboys, Richard Nieuwenhuizen. Ditunggui keluarganya, ia meninggal dunia pada pukul 17.30 di rumah sakit Nieuwegein. Buitenboys berharap semoga keluarganya diberikan kekuatan," demikian pernyataan Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

Peristiwa berawal dari pertandingan level amatir antara Buitenboys dan Nieuw Sloten, Minggu (2/12/2012). Nieuwenhuizen, ayah seorang pemain Buitenboys, menjadi hakim garis pada pertandingan itu.

Setelah pertandingan, Nieuwenhuizen dipukuli dan ditendangi 4-5 pemain Nieuw Sloten. Menurut situs KNVB, Setelah itu, ia masih bisa bangun dan berjalan ke markas klub, tetapi kemudian di bawa ke rumah sakit dan meninggal pada hari berikutnya. Buitenboys tidak menjelaskan penyebab kematian Nieuwenhuizen.

Tiga pemain berusia antara 15-16 tahun ditangkap pada Senin (3/12/2012) pagi karena diduga terlibat dalam pemukulan Nieuwenhuizen.


"Anda tak bisa percaya ini terjadi. Anak-anak berusia 15 dan 16 tahun itu bermain sepak bola. Anda datang untuk menyaksikan dan melihat sesuatu seperti ini," ujar Ketua Buitenboys, Marcel Oost.

Sementara itu, melalui situs resminya, Nieuw Sloten mengucapkan ikut berbelasungkawa dan akan membantu penyelidikan polisi.

"Kami menyampaikan simpati, pertama-tama kepada keluarga almarhum. Kami tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Kami juga ingin menyampaikan simpati kepada Buitenboys dan anggota-anggotanya," ujar Nieuw Sloten.

"Kami tentu akan sungguh-sungguh membantu penyelidikan polisi. Kami yakin, mereka yang bertanggung jawab atas aksi tersebut harus dihukum."

"Orang-orang yang sepengetahuan kami bertanggung jawab atas pemukulan itu dikeluarkan dan tak akan pernah menjadi anggota asosiasi kami," demikian pernyataan Nieuw Sloten, Senin (3/12/2012).


Sesaat sebelum kematian Nieuwenhuizen seorang jurubicara polisi, Leonie Bosselaar, mengatakan bahwa pemain yang diduga melakukan pemukulan masih dimintai keterangan. Ia juga mengatakan polisi tak menutup kemungkinan menangkap tersangka baru.


00.21 | 0 komentar | Read More

Curhat Diky Chandra Soal Kasus Aceng  


TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pernikahan siri Bupati Garut, Aceng Fikri, berimbas kepada kehidupan pelawak dan aktor Diky Chandra. Orang terdekat dan keluarga justru mencecarnya karena dikira memancing di air keruh. Diky dicap miring karena pernyataannya di sejumlah media, terutama infotainment. Sejak pekan lalu ia menolak diwawancara oleh media cetak dan elektronik karena merasa kapok. Kepada Tempo, Diky mengatakan, banyak pernyataannya yang dipelintir, seakan menyerang Aceng. Editan gambar dalam berita dinilainya bermaksud adu domba. Berikut cuplikan tanya jawab lewat pesan BlackBerry antara Diky dan Tempo mengenai kasus ini.


***



Bagaimana kabarnya, Kang?




Saya sekarang belum dapat kerjaan pasti. Baru mundur dari sinetron Untung Ada Sule (UAS) di Global TV.


Loh, kenapa mundur, apa karena tidak konsentrasi?




Bukan tidak konsentrasi. Istri saya sakit. Ibu dan kawan-kawan protes melihat berita infotainment yang membuat salah sangka dan mengira saya mau mencalonkan diri lagi. Karena ada bahasa di infotainmen itu seperti "Menggunting dalam Lipatan". Saya dikira berkoar agar menjadi pejabat lagi, melakukan manuver dan lain-lain. Karena itu, saya meredamnya dengan mundur dari UAS. Tapi saya, sih, biasa dengan orang sekeliling saya yang marah.


Terus, pekerjaan Akang sekarang apa?




Alhamdulillah ada tawaran di televisi yang lain. Namun, belum tahu juga, sih. Ah, tapi saya, sih, santai saja. Yang penting aman. Saya sudah bilang ke infotainment itu bahwa teman saya dari yang kreatif, sampai yang tidak kreatif di media itu banyak. Tetapi kalau sampai mengadu domba masyarakat tidak ada!


Akang kecewa dengan media?




Sejak kasus Aceng mencuat, TV One dan Metro TV tidak pernah berhasil mengundang saya. Saya tolak karena selalu diisi spirit "adu domba". Sementara ketika saya meminta ruang kepada salah satu stasiun televisi untuk memulihkan Garut, eh malah begitu.


Kenapa tidak mau di televisi news, kok malah infotainment?




Saya sadar saya pekerja seni bukan lagi politikus. Saya muncul di infotaiment karena memang itu medianya artis. Sebenarnya sebelum kejadian ini saya tidak mau menghindar dari pers. Namun, saat menjabat saya minta pers jangan ekpose saya karena sadar saya wakil, bukan pimpinan. Saya khawatir waktu itu tingkat popularitas saya di media malah melahirkan tuntutan tinggi kepada bupati, kasiman eh kasian.


Bisa dijelaskan spesifik pemberitaannya di infotainment seperti apa?




Awal panasnya Aceng ke saya karena ada stasiun televisi yang menayangkan berita dengan pola edit seolah saya sahut-sahutan, ditambah narasi yang bukan-bukan, sehingga Aceng geram. Tapi tidak ada itu ancaman.


Tapi jujur, Kang, sebenarnya Akang mau kembali mencalonkan lagi jadi Bupati Garut atau tidak?




Nah, itu ada penjelasannya. Pertama saya belum mapan secara emosi. Kedua, saya belum mapan secara ekonomi. Ketiga, Garut butuh pemimpin fresh. Saya ini muka lama karena bagian dari masa lalu. Kemudian keempat, saya ini terbukti gagal menjadi pembantu pemimpin. Bagaimana saya mau jadi pemimpin?


Masyarakat mengira Akang di balik semua ini karena istri Akang sendiri yang membantu Fany Oktora. Bagaimana Akang menjelaskan itu? 




Kasus ini memang aneh, Fany melapor ke P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kabupaten Garut, yang kebetulan istri saya Rani Permata, sebagai ketuanya. Kacaunya meski sudah dilimpahkan ke level provinsi, si Fany-nya ini manja, dan maunya tetap sama istri saya. Sebenarnya kita sudah menjauh dari Fany. Dan sempat kepikiran untuk jadi raja tega dengan belajar melupakan Garut.


Bagaimana hubungan Akang dengan Aceng saat ini?




Saya putuskan tak berkomentar. Niat baik bisa jadi salah. Intinya, saran saya buat dia (Aceng), jadikan masalah yang terjadi saat ini sebagai "rem". Anggap ini sebagai wujud dari rasa sayang Allah atas doa ibu yang ingin anaknya selamat dari azab. Tuntaskan masalah dengan cara ma'ruf dan mohon perhatikan perasaan anak-anak yang masih kecil dan juga masyarakat.


Sikap rekan seprofesi terhadap Akang?




Pasti banyak yang benci, baik ketika menjabat ataupun saat mundur. Tapi ada juga yang suka. Hingga kini saya masih ihktiar untuk melakukan sesuatu buat Garut atas dorongan kesadaran dan keinginan mendapatkan maaf itu, meski sudah tidak lagi menjabat.


HERU TRIYONO



00.17 | 0 komentar | Read More

Resolusi Tekno di Tahun Baru



Jakarta - Di awal tahun kita umumnya menyiapkan diri, atau berharap segala hal yang lebih baik. Resolusi biasanya fokus pada diet, kesehatan, atau keseimbangan antara keluarga dan karir.

Mengingat kian akrabnya penggunaan gadget dan teknologi di masa sekarang, tidak ada salahnya menambah fokus resolusi Anda ke hal-hal yang berhubungan dengan teknologi.

Misalnya, merampungkan tugas-tugas seperti digitalisasi foto atau membersihkan inbox. Tujuannya, agar Anda lebih terorganisir dan 'rapi' di sepanjang tahun yang baru.

Nah, berikut adalah 8 resolusi sederhana berkaitan dengan teknologi, seperti dilansir Mashable dan dikutip detikINET, Kamis (2/1/2013).

1. Membersihkan keyboard. Setelah setahun berlaku 'semena-mena', makan di meja kerja misalnya, siapa tahu ada remah-remah atau sampah tak terlihat mengotori keyboard.

Kini saatnya membersihkan si keyboard. Gunakan penyedot debu khusus keyboard untuk menyingkirkan kotoran dan debu, lalu lap hingga tampak baru kembali.

2. Digitalisasi foto. Tak perlu lagi menyimpan puluhan kotak sepatu bekas untuk menyimpan foto kenangan. Bersihkan lemari Anda, dan transfer foto-foto tersebut ke dalam bentuk file digital.

Anda bisa menaruh foto di layanan penyimpanan foto online, atau jika memang masih ingin melihat bentuk cetaknya, Anda bisa mencetaknya dalam album foto. Setidaknya, koleksi foto-foto Anda akan terlihat lebih rapi.

3. 'Bersih-bersih' email. Bagi sebagian orang, mungkin ini adalah pekerjaan sulit di tengah kesibukan. Tapi jika email Anda dibiarkan penuh, inbox akan berantakan dan memusingkan melihatnya.

Di Tahun Baru, berjanjilah pada diri sendiri untuk meluangkan sedikit waktu setiap hari, khusus menghapus email lama. Anda akan merasakan manfaat dari kebiasaan bagus ini.

4. Cek lagi pengaturan privasi jejaring sosial. Banyak pengguna jejaring sosial mengeluhkan masalah privasi. Coba luangkan waktu untuk mengecek lagi pengaturan akun jejaring sosial Anda. Pastikan informasi yang diposting adalah memang untuk publik.

5. Bersihkan jejak digital. Misalnya, ingat blog pertama yang Anda buat? Anda memposting beberapa tulisan, namun kemudian tidak pernah log in lagi. Pastikan jika calon bos dari sebuah perusahaan mencari tahu tentang Anda di Google, semua konten yang tampil sesuai dan relevan.

Deactivate saja akun lama yang tidak dipakai lagi. Jika masih merasa sayang dengan sejumlah postingan di dalamnya, Anda bisa membackupnya terlebih dahulu.

6. Hapus aplikasi yang tidak perlu. Coba cek ponsel atau tablet Anda, ada berapa banyak aplikasi yang berbulan-bulan tidak dipakai? Lebih baik hapus saja aplikasi tersebut, agar tidak 'memakan' tempat di perangkat Anda.

Hal yang sama juga bisa dilakukan terhadap file di komputer. Hapus semua file yang tidak diperlukan agar komputer lebih 'lapang'.

7. Kurangi pemakaian kertas. Jika Anda punya laptop, tablet atau perangkat mobile, seharusnya Anda bisa mengakses dokumen atau tagihan dari mana saja. Scan dokumen lama, kemudian convert ke format digital agar aman. Atau setidaknya, ini bisa menjadi backup dokumen Anda.

8. Lebih sering bersosialisasi. Keasyikan bermain gadget kadang menjadi masalah karena bisa membuat orang lupa dengan sekitarnya. Sebesar apapun cinta Anda pada gadget, tetap penting untuk terlibat dalam interaksi dengan sesama manusia di dunia nyata. Anda pun seharusnya menghriup udara luar, jangan hanya terpaku pada gadget sepanjang hari.

( rns / ash )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

00.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger