Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Ini Dia Perusahaan Pelapor Devisa Terbaik Versi BI

Written By empatlima on Kamis, 05 Desember 2013 | 00.44

Jakarta -Hari ini, Bank Indonesia (BI) menyerahkan penghargaan kepada para pelapor terbaik Lalu Lintas Devisa (LLD) dan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Siapa saja perusahaan terbaiknya?

Penghargaan ini diberikan kepada bank maupun lembaga bukan bank yang menjalankan kewajiban pelaporan LLD dan DHE. Penilaian LLD ditetapkan berdasarkan jumlah dan variasi laporan, kualitas data, kecepatan dan ketepatan penyampaian laporan, serta kerjasama dan kecepatan respons petugas pelapor LLD terhadap permintaan BI.

Pelapor DHE dibagi dalam dua kelompok, yaitu bank yang menyampaikan Rincian Transaksi Ekspor (RTE) dan Eksportir. Penilaian terhadap bank RTE didasarkan pada kriteria jumlah penerima DHE dan record RTE, serta dokumen pendukung kesesuaian laporan RTE dengan laporan transaksi. Sementara itu, kriteria yang dipergunakan untuk eksportir pelapor DHE adalah besarnya nilai DHE, rasio DHE terhadap Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) free on board, dokumen pendukung, serta kesesuaian PEB dengan DHE dan dokumen pendukung.

"Perkembangan pelaporan LLD dan DHE pada 2013 menunjukkan hasil yang membaik. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah pelapor dan kualitas data laporan," demikian disampaikan Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangannya dikutip dari situs BI, Rabu (4/12/2013).

Menurut Perry, pelaporan LLD dan DHE yang akurat bakal membantu perumusan kebijakan moneter oleh BI. Pelaporan yang efektif bisa berkontribusi besar pada stabilitas ekonomi.

"Saya berpesan agar laporan LLD harus senantiasa dijaga baik kualitas maupun kuantitasnya secara lengkap, benar dan tepat waktu," kata Perry.

Pada awalnya kewajiban laporan LLD dimulai dari LLD bank yang melaporkan kegiatan LLD yang dilakukan oleh Bank sebagai pelaku sendiri maupun nasabahnya. Kemudian berikutnya dikuti dengan laporan LLD–Lembaga Bukan Bank. Demikian pula untuk laporan LLD–Utang Luar Negeri (ULN) yang sebelumnya bersifat sukarela (voluntary) menjadi wajib dilaporkan kepada BI sejak tahun 2000. Dalam rentang waktu hampir 13 tahun sejak diluncurkan ketentuan dimaksud, pelaporan LLD menunjukkan kontribusinya yang semakin signifikan dalam memasok data bagi perumusan kebijakan di Bank Indonesia.Next



(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.44 | 0 komentar | Read More

14 WN Myanmar Divonis Masing-masing 9 Bulan Penjara




Kamis, 05/12/2013 00:08 WIB





Khairul Ikhwan - detikNews





Medan - Sebanyak 14 orang etnis Rohingya, Myanmar, divonis masing-masing hukuman sembilan bulan penjara dalam kasus pembunuhan 8 orang rekan senegaranya di Medan, Sumatera Utara. Vonis ini lebih ringan dibanding tuntutan 2 tahun yang diajukan jaksa.

Vonis itu dibacakan hakim dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (4/12/2013). Sidang itu dipimpin majelis hakim yang diketuai Aksir. Hakim menyatakan para terdakwa yakni Muhammad Shofiq dan kawan-kawan, dinilai bersalah. Mereka secara bersama-sama melakukan penganiayaan sehingga menyebabkan 8 WN Myanmar lainnya tewas di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan.

Vonis yang dijatuhkan hakim ini jauh lebih ringan dibanding tuntutan yang sebelumnya diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Belawan. Jaksa sebelumnya menuntut masing-masing kurungan 2 tahun penjara. Jika vonis ini dijalani, artinya sekitar sebulan lagi para terdakwa akan bebas, sebab sudah menjalani masa penahanan sekitar 8 bulan.

Kendati vonis lebih ringan, kuasa hukum para terdakwa menyatakan tidak terima atas vonis itu. Mereka berencana mengajukan banding.

“Hukum yang dijatuhkan itu menyatakan keraguan-raguan majelis hakim. Kalau terbukti, mengapa hanya sembilan bulan, harusnya lebih berat. Kami akan mengajukan banding,” kata Mahmud Irsyad Lubis, kuasa hukum para terdakwa.

Kasus pembunuhan yang terjadi April lalu itu dipicu pelecehan yang dilakukan para korban terhadap wanita dari etnis Rohingya di Rudenim Medan. Tidak senang dengan hal itu, para terdakwa mengeroyok para korban hingga tewas di tempat.

Dalam kasus tewasnya 8 WN Myanmar yang beragama Budha di Rudenim Medan, jaksa mengajukan 17 orang terdakwa ke pengadilan. Tiga orang anak di bawah umur yang menjalani sidang lebih dahulu sudah divonis bebas karena tidak terbukti bersalah.


(rul/rvk)





Sponsored Link




00.35 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.

00.21 | 0 komentar | Read More

Bunga Citra Lestari Duet Bareng Julio Iglesias  










00.17 | 0 komentar | Read More

Menguak Potensi dari Big Dark Data dengan Business Analytics

Jakarta - Tidak diragukan lagi jumlah data yang ada di perusahaan Anda terus bertambah dan bahkan berubah dari Big Data menjadi Dark Data. Ya, disebut demikian karena kita semakin tenggelam dalam lautan data yang luar biasa banyak dan bahkan tidak begitu aware pentingnya data untuk mendukung pengambilan keputusan. Dengan demikian, banyak organisasi masih mengandalkan gut feeling dalam setiap aktifitas pengambilan keputusan.

Melihat hal tersebut, organisasi seharusnya cermat dalam memberikan kemampuan analisa data dengan mudah dan visualisasi data bagi karyawannya di era Big Data. Kemampuan untuk mencari jarum emas di dalam tumpukan jerami sangat dibutuhkan dengan kondisi bisnis yang semakin kompetitif

Pemanfaatan Big Data untuk Meningkatkan Revenue dengan Melihat Signal-Signal Baru

Penasaran Ingin Mencoba Versi Mobile SAP BusinessObjects untuk Eksplorasi Data?

SAP sebagai pemimpin dalam software enterprise dan salah satunya Business Analytics, memiliki versi mobile untuk memudahkan eksplorasi data dan melihat kinerja yang di inginkan kapanpun, dimanapun. Anda dapat mendownload beberapa contoh laporan yang bisa dilihat dengan mencarinya di App Store atau Google Store “SAP BusinessObjects Explorer/Mobile”.

Tertarik untuk Membuat Laporan Versi Anda Sendiri?

Silahkan menghubungi PT Avnet Datamation Solution untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana SAP Business Objects membantu perusahaan Anda untuk mengolah Big Data menjadi peluang bisnis di info-id@avnet.com.

(adv/adv)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger