Dana senilai Rp 230 triliun tersebut berasal dari peningkatan penerimaan pajak, pengalihan subsidi, dan penurunan harga minyak. Penggunaan dana ini akan difokuskan untuk 2 kelompok belanja yaitu pembangunan infrastruktur (termasuk perhubungan) dan pangan.
"Untuk infrastruktur, perhubungan, dan pertanian. Anggarannya cukup besar," kata Sofyan Djalil, Menko Perekonomian, usai sidang kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/12/2014).
Anggaran ini, lanjut Sofyan, akan dijalankan oleh sejumlah kementerian. Di antaranya adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian.
"Untuk ke-PU-an (infrastruktur) itu mungkin totalnya itu mencapai sekitar Rp 120 triliun. Itu yang paling prioritas, karena betul dana ini digunakan untuk yang produktif," kata Sofyan.
APBN-P 2015, tambah Sofyan, tentunya harus dibahas bersama dengan DPR. "Pemerintah akan menyampaikan APBN-P 2015 ke DPR pada minggu ke-2 Januari 2015," ujar Sofyan.
(hds/hen)