Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Hatta Minta Importir Beras Selundupan Ditangkap

Written By empatlima on Kamis, 23 Januari 2014 | 00.44

Jakarta -Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan memastikan kebenaran terkait dugaan peredaran beras impor selundupan asal Vietnam di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. Hatta juga meminta agar sang importir beras ditangkap oleh yang berwajib.

"Saya minta sama Mendag. Tangkap saja, sudah kalau ada beras ilegal. Cari datanya, tangkap orangnya," ungkap Hatta usai rapat koordinasi di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (22/1/2014)

Menurut Hatta laporan yang disampaikan oleh seorang pedagang beras di Pasar Cipinang harus segera ditindak lanjuti oleh mendag. Pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus segera memastikan dan mengambil tindakan jika laporan tersebut benar.

"Tadi kan ada orang yang bilang begitu. Ya harus diselidiki benar atau nggak. Harus dicek oleh Kemendag. Kebenarannya harus dicek," jelasnya.

Dalam aturannya ada dua jenis beras yang boleh diimpor, pertama adalah beras umum atau medium yang hanya boleh diimpor oleh Perum Bulog. Kedua adalah beras kebutuhan khusus yang dibebaskan kepada perusahaan swasta yang ada di Indonesia seperti beras ketan, beras premium dan lainnya.

"Karena beras hanya boleh diberikan Bulog untuk impor. Kecuali beras-beras yang bersifat tertentu. Biasanya untuk beras orang asing dan lain-lain. Selebihnya nggak boleh. Bulog yang wewenang impor. Di luar itu ilegal," tegas Hatta.


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.44 | 0 komentar | Read More

Aset Adrian Kiki Sudah Dieksekusi oleh Jaksa Sesuai Amar Putusan




Kamis, 23/01/2014 00:21 WIB








Jakarta - Aset milik terpidana kasus aliran dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Adrian Kiki Ariawan sudah dieksekusi oleh Kejagung. Aset berupa bangunan itu berdasarkan amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).

"Kemudian ada barang buktinya antara lain bangunan di Desa Kedoya SHM 539 seluasa 350 m2 milik Adrian Kiki dan juga bangunan di Komplek Blok MI Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat HGB 1131 seluas 250 m2 milik Sugianto," ujar Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto di Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin no 1, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2014).

"Disamping itu harus membayar uang pengganti Rp 1,5 Triliun lebih ini ditanggung bersama-sama oleh terdakwa Adrian Kiki dan Bambang Sutrisno," sambungnya.

Andhi mengatakan, kedua aset itu sudah dilelang dengan nilai jual masing-masing Rp 1 miliar 75 juta dan Rp 1 miliar Rp 770 juta. Kemudian, angka nilai itu sudah disetorkan ke kas negara.

Kemudian, Andhi juga mengatakan uang pengganti sebesar Rp 1,5 triliun itu sudah dibayar Manajemen Bank Surya. Namun, Andhi belum memastikan apakah uang pengganti itu sudah dibayar lunas atau belum.

"Sudah dibayar oleh Manajemen Bank Surya, hanya barangkali belum tuntas, nanti diselesaikan lebih lanjut. Itu kan sudah dieksekusi sesuai bunyi amar putusan, tugasnya mencocokan, uang pengganti sudah lunas semua apa belum, tidak boleh diluar amar putusan," paparnya.

Adrian Kiki Irawan yang pernah menjabat sebagai Direktur Bank Surya bersama dengan Bambang Sutrisno selaku Wakil Dirut Bank Surya telah dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Majelis Hakim PN Jakarta Pusat pada 2002 silam. Keduanya terbukti bersalah telah mengemplang dana BLBI sebesar Rp 1,5 triliun.

Sampai saat ini, buronan dalam perkara korupsi BLBI yang sudah berhasil ditangkap adalah David Nusa Widjaja dari Bank Umum Servitia, Sherny Kojongian dari Bank Harapan Sentosa yang ditangkap di San Fransisco, Amerika Serikat dan Hendra Rahardja, pemilik Bank Harapan Sentosa.

Untuk buronan Hendra, lebih dahulu meninggal di tahanan imigrasi Australia beberapa tahun lalu, sebelum dikembalikan ke Indonesia. Lalu, tim pencarian aset juga sempat menemukan aset dari buronan Hendra di Australia sebesar Rp 3 miliar. Namun aset tersebut dipotong oleh Kemenkumham untuk biaya pencarian.

Dengan demikian, kini para buronan korupsi BLBI yang masih belum ditemukan adalah Samadikun Hartono dari Bank Modern, Eko Edi Putranto salah satu Komisaris Bank Bank Harapan Sentosa dan keponakan koruptor Eddy Tanzil, Irawan Salim dari Bank Global.


(dha/rvk)





Sponsored Link




00.35 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.

00.22 | 0 komentar | Read More

Xperia Z Ultra WiFI, Phablet Tanpa Kemampuan Nelpon

Jakarta - Mungkin Sony menyadari bahwa ukuran 6,4 inch yang dimiliki Xperia Z Ultra terbilang kebesaran untuk dianggap sebagai phablet. Seakan ingin memasukannya dalam kategori tablet, Sony pun meluncurkan Xperia Z versi WiFi only.

Dengan ukurannya yang lebar, menelepon menggunakan Xperia Z Ultra memang terlihat tidak biasa. Bisa jadi itulah yang menjadi alasan Sony meluncurkan versi WiFi. Berkat layar lebarnya, Sony seakan ingin mengincar pengguna tablet lewat Xperia Z Ultra versi WiFi ini.

Secara spesifikasi tak ada perbedaan dengan versi 4G+WiFi, seperti penggunaan prosesor Snapdragon 800, RAM 2 GB, kamera 8 MP dengan sensor Exmor RS, dan layar 5 inch full HD yang mengusung teknologi Triluminos.

Kapasitas memori internalnya pun sama-sama 16 GB, disusul penggunaan baterai yang juga memiliki kemampuan 3050 mAh. Dengan spesifikasi tersebut, bila dimasukkan dalam kategori tablet, Xperia Z Ultra jelas menjadi tablet terkencang saat ini.

Menyoal harganya, bila Xperia Z Ultra versi standar (4G+WiFi) saat ini ditawarkan sebesar Rp 6,4 juta, maka versi WiFi only akan dibanderol senilai USD 500 atau sekitar Rp 6 juta.

Xperia Z Ultra versi WiFi sendiri akan tersedia mulai 24 Januari. Namun seperti detikINET kutip dari VR-Zone, Rabu (22/1/2014), pada awalnya perangkat tersebut hanya akan tersedia di Jepang.

(yud/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger