Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Rusia Tolak Ikan RI Soal Isu Radioaktif, Diduga Politik Dagang

Written By empatlima on Kamis, 14 Agustus 2014 | 00.43

Jakarta -Langkah Rusia menolak produk perikanan Indonesia karena dicurigai mengandung radioaktif, dianggap hanya politik dagang. Rusia ditenggarai ingin melakukan barter perdagangan dengan produk mereka.

"Obrolan terakhir dengan mereka, ada obrolan kalau ternyata mereka ingin agar dibuka akses impor daging sapi dan ayam ke Indonesia. Jadi kita kirim ikan, mereka kirim daging sapi dan ayamnya," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2KP) KKP Saut Hutagalung di Gedung Mina Bahari III, Jakarta (13/8/2014).

Menurut Saut, hal ini sangat tak mungkin karena Indonesia sudah mampu swasembada daging ayam. Namun pihaknya tetap melakukan langkah diplomasi agar perundingan perdagangan kedua negara tetap berjalan.

"Yang kita kedepankan itu bahwa kita sudah melakukan impor onderdil pesawat dari Rusia. Kan kita beli Sukhoi, beli truk dan lain-lain, itu yang kita kedepankan dalam perundingan," sebutnya.

Ia mengatakan, ekpor ikan ke Rusia tidak bisa dihentikan begitu saja. Pasalnya, Indonesia sudah terlalu banyak memasukkan barang dari Rusia.

"Neraca dagang Indonesia dan Rusia itu masih defisit. Jadi tidak bisa begitu saja kita hentikan ekspor ke sana. Tetap harus ada supaya seimbang," pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyeleksi ulang 24 perusahaan agar bisa kembali mengeskpor ikan ke Rusia yang sejak 1 Juli 2013 dihentikan.

Saut menyebutkan sejumlah komoditas utama akan diperjuangkan untuk dapat diterima. "Ada Udang, Tuna dan minyak ikan. Minyak ikan itu ikan yang lemaknya banyak," katanya.

Sebagai gambaran, untuk komoditas udang, potensi ekspor mencapai 2.000 ton per perusahaan. Pada 2012, ekspor mencapai US$ 45 juta, kemudian turun hingga US$ 23 juta pada 2013 karena ada pembatasan tersebut.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.43 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.21 | 0 komentar | Read More

6 Kutipan Robin Williams yang Populer  










00.17 | 0 komentar | Read More

XL Kecewa Smartfren Dapat 30 MHz untuk LTE

Jakarta - Keputusan Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan spektrum 30 MHz di 2,3 GHz kepada Smartfren Telecom sebagai kompensasi agar mau pindah dari 1.900 MHz telah membuat XL Axiata merasa kecewa.

"Terus terang kami cukup kecewa dengan besarnya frekuensi yang didapatkan Smartfren. 30 MHz itu terlalu besar dan membuat operator lain merasa disadvantages," lirih Ongki Kurniawan, Direktur Services Management XL saat ditemui di Prive FX, Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Menurut dia, lebar pita 30 MHz sudah cukup membuat Smartfren bisa berlari sendirian saat menggelar layanan seluler 4G berbasis TDD Long Term Evolution secara komersial pada awal 2015 nanti.

"Sementara operator lain tidak ada yang punya frekuensi gandeng (30 MHz) sebesar itu. Kami saja (untuk LTE nanti) di 1.800 MHz cuma punya 22,5 MHz. Itu pun terpisah 15 MHz dan 7,5 MHz. Jadi cukup mengecewakan, karena dilihat dari frekuensi awalnya sebelum pindah, mereka (Smartfren) cuma di bawah 15 MHz," lanjut Ongki.

Seperti diketahui, Smartfren sebelumnya hanya memiliki lima kanal yang dioperasikan melalui pita frekuensi radio 2 x 6,875 MHz di 1.900 MHz. Relokasi ke 2,3 GHz akan dilaksanakan secara bertahap dan wajib diselesaikan paling lambat pada 14 Desember 2016.

(rou/rns)

00.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger