Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Pensiunan di Kawasan Elit Menteng Bisa Dapat Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan

Written By empatlima on Kamis, 02 April 2015 | 00.43

Jakarta -Pemerintah sedang menyiapkan aturan soal pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi masyarakat tidak mampu. Bahkan masyarakat yang tak mampu termasuk seorang pensiunan di kawasan elit juga bisa dapat keringanan, atau PPB-nya diutangkan sampai dijual lahan/rumahnya.

Menteri Tata Ruang dan Agraria Ferry Mursyidan Baldan mengatakan rencana kebijakan ini sebagai asas keadilan dan meringankan masyarakat. Secara prinsip, menurutnya ketentuan pajak itu mengacu pada subjek pajaknya (wajib pajak), bukan pada objek tanahnya. Ketentuan PBB pun masih tetap berlaku, alias tak ada penghapusan penarikan PBB.

"Jadi kewajiban itu tidak melekat pada objek. Kalau saya tidak mampu membayar pajak, maka saya diringankan, dihapuskan, atau dipotong. Tapi ketika saya jual dan yang menempati orang mampu, jadi di lahan yang sama dia wajib membayar karena mampu," kata Ferry di Istana Negara, Rabu (1/4/2015)

Namun Ferry menegaskan rencana aturan ini tetap menjaga PBB sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD). Namun di sisi lain masyarakat tidak terbebani soal kewajiban membayar PBB.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan secara prinsip setuju dengan rencana kebijakan ini. "Masyarakat yang memang tidak mampu ya tidak harus membayar PBB. Saya kira harus ada aturan yang jelas," katanya

Tjahjo mencontohkan masyarakat yang kategori tak mampu bisa juga seorang pensiunan yang tidak punya penghasilan lain. Faktanya kini banyak pensiunan yang tinggal di kawasan elit Jakarta seperti Menteng dan Kebayoran Baru, namun harus menanggung beban PBB yang sangat tinggi. Hal ini karena harga tanah di kawasan, yang mereka tinggali sangat mahal, di sisi lain penghasilan mereka tak cukup membayar PBB.

"Di Menteng, Imam Bonjol dan Kebayoran itu kan sebagian besar pensiunan, dia kan tidak harus bayar pajak penuh. Jadi harus ada kompensasinya," kata Tjahjo.

Ia mengatakan sesuai dengan arahan Presiden SBY, PBB masih tetap diberlakukan karena dibutuhkan oleh pemerintah daerah untuk menambah PAD. "Tapi pengenaannya harus adil. Jangan orang tidak mampu dikenakan PBB," katanya.

Terkait payung hukum ketentuan baru ini, masih dirancang apakah akan memakai Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri, bahkan ada kemungkinan dengan payung hukum undang-undang.


(hen/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

00.43 | 0 komentar | Read More

Istri Mantan Ketua MUI Sulut Dibunuh, Diduga Jadi Korban Perampokan




Rabu, 01/04/2015 23:55 WIB





Halaman 1 dari 2





Manado - Aminah Potabuga (61), istri mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut, KH Fauzy Nurani, tewas dibunuh. Jasad korban ditemukan di rumahnya di Kelurahan Mahawu Lingkungan III Kecamatan Tuminting, Rabu (1/4/2015) malam.

Korban ditemukan oleh anaknya sendiri, Rahmawaty Fauzy (33), yang baru pulang bersama pembantunya, Ansela Sumendap (34), sekitar pukul 18.30 Wita. Keduanya curiga karena pintu pagar terbuka lebar, sedangkan mobil Honda Jazz hitam yang terparkir di garasi sudah tidak ada lagi, dan seisi rumah dalam keadaan seperti diobrak-abrik.

"Titi (anak korban) sudah merasa tidak enak hati saat memanggil tapi tidak ada jawaban, apalagi pintu rumah dalam keadaan terkunci," ujar Ansela.

"Waktu saya lihat ke dalam sudah berantakan, Titi langsung ke belakang dan lihat ibunya sudah tergeletak diatas buku," tambahnya.

Sontak, kejadian itu membuat heboh di lokasi kejadian. Warga kemudian berbondong-bondong ke rumah korban. Setelah pintu berhasil didobrak, warga kemudian menghubungi pihak kepolisian.

Tak lama berselang, pihak kepolisian berhasil meringkus pelaku pembunuh Aminah. Pelaku yang membawa kabur mobil istri mantan Ketua MUI Sulut itu tertangkap di Bandara Sam Ratulangi Manado.

YP alias Yamin (30), warga Kelurahan Mahawu Lingkungan IV Kecamatan Tuminting, ditangkap oleh patroli lalulintas Polsek Mapanget, yang sedang melakukan pengamanan pawai obor dalam rangka menyambut Paskah.Next



(kha/kha)



















Sponsored Link






Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


00.35 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.21 | 0 komentar | Read More

Yahoo Indonesia


Obama unveils sanctions effort to combat cyberattacks


President Barack Obama ordered a new sanctions program Wednesday which could block assets of US and foreign hackers and of companies that seek to profit from cyberattacks. Obama said the threat from cyberattacks was a "national emergency" and the new sanctions could help strike back against those involved in attacks on US targets. "Starting today, we're giving notice to those who pose significant threats to our security or economy by damaging our critical infrastructure, disrupting or hijacking our computer networks, or stealing the trade secrets of American companies or the personal information of American citizens for profit," Obama said in a blog post released by the White House. He added that cyber threats "pose one of the most serious economic and national security challenges to the United States," and that the sanctions will take aim both at hackers and "against companies that knowingly use stolen trade secrets to undermine our nation's economic health." Obama said in his statement that hackers in China, Russia and Iran were among those attacking US targets and added that "it's often hard to go after bad actors, in part because of weak or poorly enforced foreign laws, or because some governments are either unwilling or unable to crack down on those responsible." The announcement comes amid an epidemic of incidents reported in recent months, including a devastating attack against Sony Pictures, and data breaches that stole credit card or health data on tens of millions of Americans.


00.17 | 0 komentar | Read More

Setelah Jual 3.500 Menara, Kapan XL Lepas 6.000 Sisanya?

Jakarta - Operator seluler XL ‎telah melepas 3.500 menaranya ke Solusi Tunas Pratama dan mendapatkan dana segar Rp 5,6 triliun‎. Meski demikian anak usaha Axiata itu masih memiliki ‎6.000 menara yang tersisa. Masih akan dilego lagi?

Dari 6.000 menara tersebut, 4.500 di antaranya berasal dari eksisting. Sementara 1.500 sisanya datang dari Axis‎ Telekomunikasi Indonesia yang diakuisisi USD 856 juta.

Keputusan untuk melepas 3.500 menara itu sebelumnya juga untuk menjaga kas perusahaan yang neg‎atif pasca merger akuisisi. Duitnya pun kemudian dialokasikan untuk menambah belanja modal 2015 yang membutuhkan Rp 7 triliun.

"Kekurangannya akan kami ambil‎ dari kas internal," kata Dian Siswarini setelah diangkat menjadi President Director & CEO XL Axiata yang baru menggantikan Hasnul Suhaimi dalam RUPST di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Sejak mengakuisisi Axis, pembukuan XL diakui masih minus karena belum bisa memanfaatkan spektrum 1.800 MHz untuk menggelar 4G LTE. Namun untuk menekan kerugian, diakali dengan cara mempercepat integrasi XL-Axis.

"Dari yang tadinya dijadwalkan selesai di kuartal pertama 2015 kita kebut integrasinya dan selesai di kuartal keempat 2014. Dari situ kita bisa menghemat Rp 2 triliun," jelas Dian.

Dengan kondisi keuangan yang masih belum positif, XL sendiri tak menutup kemungkinan untuk melepas sisa menaranya. Kemungkinan itu sendiri masih terus dibahas di internal.

"Tapi karena sekarang kami fokus ke layanan data, kami bisa saja membangun menara baru yang bisa mendukung BTS 4G," pungkas Dian.

(rou/ash)

00.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger