Jakarta - Kompetisi ibaratnya permainan. Ada yang kalah, dan menang. Kadang kekalahan cukup menyakitkan. Tak sedikit yang mengumbar kemarahan, bila karya foto yang dipertandingkan terlempar dari daftar pemenang.
Nah, agar tak sakit hati atau merasa fotonya paling super bagus namun ternyata tidak membuat sang juri jatuh hati tentu, fotografer harus memiliki mental siap kalah siap menang, seperti halnya yang selalu dilakukan menjelang Pemilihan Kepala Daerah.
Penulis mendapati beberapa status di situs jejaring sosial, banyak yang meremehkan hasil penilaian dewan juri. Mereka mencibir bahkan merasa pilihan juri jauh dari kelayakan.
Agar tak sakit hati, hendaknya fotografer harus berbesar hati dan lapang dada. Bagaimanapun, sejak awal menyadari bahwa yang bersangkutan tentu telah membaca syarat dan ketentuan kompetisi.
Ingat di setiap kompetisi pasti ada klausul "Keputusan Dewan Juri Tidak Bisa Diganggu Gugat". Jadi, sekencang apapun teriakan mereka yang belum beruntung menjadi juara, takkan mengubah 'takdir' kecuali karya pemenang ternyata diketahui melanggar syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan panitia.
Apa saja sih, tips agar foto Anda tidak terpental saat proses penjurian berlangsung. Coba ikuti beberapa resep berikut.
1. Foto yang disertakan jangan melencengan dari tema. Sebab kesesuaian tema menjadi penilaian utama sebuah kompetisi.
2. Karya Anda harus menyesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Misalnya, size foto yang dikirim dan periode pemotretan. Alangkah sayang bila foto Anda menjadi pemenang kemudian digugurkan karena diketahui periode pemotretannya tergolong kadaluwarsa.
3. Foto yang dikirimkan tidak pernah memenangkan ataupun pernah menjadi nominasi kompetisi fotografi sebelumnya. Beberapa kompetisi bahkan ada aturan yang cukup 'kejam'. Melarang foto yang pernah diikutkan kompetisi (tidak menang maupun nominasi) untuk diikutkan kembali.
4. Karya foto yang disertakan harus beda dengan kemungkinan milik peserta lain, baik dari sisi lokasi maupun sudut pengambilan gambarnya. Kalaupun subyeknya umum, Anda harus memiliki keyakinan bahwa jepretan Andalah yang paling bagus.
5. Adulah foto Anda sebelum dikirim ke panitia dengan kawan. Dan Anda harus berani mengakui bila karya kawan Andalah yang lebih bagus.
Jika demikian, Anda harus besar hati untuk menggugurkan karya Anda untuk tidak mengikutsertakan ke kompetisi. Cari lagi karya lain untuk siap diadu
6. Yakinlah bahwa karya Anda bukan yang terbaik. Jika rasa ini dimiliki, niscaya apapun yang diputuskan juri tidak akan membuat sakit hati
7. Ingat, dalam kompetisi faktor keberuntungan menjadi dominan. Bahkan ada yang menyebut faktor keberuntungan porsinya hingga 80 persen. Jika demikian, foto secantik, seindah, sebagus apapun akan rontok.
8. Pelajarilah karakter dan selera juri. Anda harus mampu menyuguhkan karya foto yang mampu langsung dilahap dewan juri. Jumlah juri juga harus menjadi perhitungan. Mencobalah menciptakan karya foto dengan selera kombinasi dewan juri yang ada.
9. Perhitungkan siapa di belakang penyelenggaraan kompetisi foto tersebut. Sebab penyelenggara juga memiliki kepentingan terhadap karya-karya foto yang masuk.
Jangan memaksakan mengirim karya yang sebenarnya telah menyadari karya Anda tidak akan selaras dengan kepentingan penyelenggara. Kasus satu ini biasanya dewan juri dan penyelenggara telah mengambil kesepakatan untuk muatan foto-foto yang dikehendaki.
(gik/sha)