Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jadi Danjen Kopassus, Majyen TNI Doni Monardo Kembalikan Moral Anggota

Written By empatlima on Kamis, 11 September 2014 | 00.35




Kamis, 11/09/2014 00:30 WIB





Ramdhan Muhaimin - detikNews


Halaman 1 dari 2






Jakarta - Mabes TNI mengumumkan pergantian beberapa perwira tinggi di internalnya. Ada yang promosi bintang tiga dan ada yang mutasi ke jabatan lain.

Mereka yang dimutasi adalah Panglima Kodam Jakarta Raya (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Mulyono yang promosi jadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang pada 25 Juli 2014 lalu resmi menjadi Kepala Staf Agkatan Darar (KSAD).

Sebagai pengganti Mulyono ditunjuk Komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Agus Sutomo. Sedangkan penggantinya adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Majyen TNI Doni Monardo.

"Dalam pergantian kali ini, ada dua hal yang cukup menarik. Pertama, untuk yang keenam kalinya Pak Doni menggantikan jabatan yang dipegang oleh Pak Agus. Selain itu Pak Doni 'pulang kampung' ke Kopassus buat mengembalikan moral para anggota Kopassus yang sempat turun akibat kasus Cebongan pada 23 Maret 2013 lalu," ujar pengamat kepolisian dan militer Aqua Dwipayana kepada detikcom, Rabu (10/9/2014).

Dalam catatan pakar komunikasi ini, pertama kali Doni menggantikan jabatan Agus adalah sebagai Wakil Asisten Operasi Paspampres. Kemudian Komandan Grup A Paspampres. Selanjutnya Danrem 061/Surya Kancana Bogor. Setelah itu Wadanjen Kopassus. Berikutnya Danpaspampres dan dalam sebentar lagi jadi Danjen Kopassus.

Di lingkungan TNI, lanjut pria yang juga anggota Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom ini, hal seperti itu jarang terjadi. Namun karena kebutuhan organisasi sehingga itu dianggap biasa. Apalagi gaya kepemimpinan keduanya mirip yakni rendah hati sekali dan sangat memperhatikan para anggotanya. Mereka setiap saat siap mengambil alih tanggung jawab jika ada bawahannya yang melanggar terutama yang terkait dengan pihak luar di institusi yang dipimpinnya.

Dengan sikapnya yang seperti itu, tambah Aqua, di kesatuan mana pun Agus dan Doni bertugas, selalu dekat dan disayang para anggotanya. Loyalitas jajarannya cukup tinggi sebab merasa sangat diperhatikan oleh komandannya.Next



(rmd/asy)










00.35 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.21 | 0 komentar | Read More

Wayang Wong Mahabandhana Akan Tampil di GKJ










00.17 | 0 komentar | Read More

Mau ICT Indonesia Maju, Pak Jokowi?

Jakarta - Maju atau tidaknya industri teknologi informasi komunikasi (ICT) suatu bangsa bisa dilihat dari kebijakan yang diambil oleh pemimpin negaranya. Jika Indonesia memang ingin ICT jadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi negara, harus ada dukungan penuh dari presiden. Bagaimana, Pak Jokowi?

"Di Korea Selatan dan Amerika Serikat itu bisa maju industri kreatifnya karena Presidennya di garis depan untuk menghadirkan broadband for all," kata Nonot Harsono, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dalam talkshow IndoTelko Forum di Kembang Goela, Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Nonot setuju, Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi memerlukan kementerian teknis yang bisa mewujudkan hadirnya tata kelola bisnis yang sehat dan pembangunan infrastruktur untuk mendorong ekonomi broadband.

"Selama kita belum jelas maunya ke mana, susah nanti ke depannya mengarahkan ICT kita mau dibawa ke mana. Pemerintah mendatang harus tahu perannya ditempatkan sebagai apa untuk memajukan ICT," tegasnya.

Ia juga ikut menyarankan, pemerintah mendatang harus memberikan perhatian yang lebih kepada sektor ICT dengan lebih mendorong perannya menumbuhkan perekonomian dengan tidak hanya memandang sebagai obyek pajak.

"Kita tahu penetrasi broadband akan signifikan meningkatkan perekonomian suatu negara. Kalau semangatnya mencari pendapatan negara bukan pajak, tidak akan tercapai semua itu. Kita harus percaya dengan konsep membangun ekosistem ICT akan menurunkan banyak manfaat bagi perekonomian. Istilahnya, pemerintah menikmati nanti di belakang, bukan di depan," katanya.

Siap Jadi Menkominfo

Nama Nonot belakangan juga ikut diapungkan untuk jadi salah satu kandidat pengganti Tifatul Sembiring. Di sela acara talkshow 'Mendorong ICT Menumbuhkan Ekonomi Negeri' ini, banyak peserta yang menanyakan hal itu kepadanya. Siapkah jika diminta Jokowi untuk jadi Menkominfo?

"Ya kalau ditanya siap apa tidak, ya harus siap. Tapi nggak boleh senang. Seperti anak sekolah saja dikasih tugas, nggak senang pun harus tetap dikerjakan," kata Nonot yang punya latar belakang akademisi ini dalam perbincangan santai usai acara.

(rou/ash)

00.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger