"Ada perusahaan Indonesia di sana, namanya Oceanik. Dia punya tanah 2 kali pulau Bali. Bisa invest di sana, dikasih sama pemerintah di sana. Dari sana, mereka melakukan peternakan 20 ribu-60 ribu (ekor)," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Perusahaan tersebut bernama Oceanic Multitrading Pty. Ltd yang didirikan oleh Nisin Sunito pada tahun 1992.
Menurutnya, pemerintah Australia membuka peluang untuk investor asing berinvestasi bidang peternakan di negaranya, termasuk investor asal Indonesia. Diakuinya, terkait rencana BUMN Indonesia membuka 1 juta hektar peternakan sapi di Australia merupakan ide menarik. Hal ini bisa menutupi kekurangan pasokan daging sapi nasional.
"Itu sesuatu ide yang bagus. Kita kekurangan lahan di sini," tambahnya.
Menurutnya, untuk mencapai swasembada daging, setidaknya Indonesia harus memiliki cadangan hingga 60 juta ekor sapi. Sementara hasil sensus terbaru, Indonesia baru memiliki 13 juta ekor sapi.
"Kalau menurut Pak Gita (Mendag Gita Wirjawan) kita harus punya 60 juta sapi untuk swasembada. Itu dalam waktu 5-10 tahun harus mencapai 60 juta," terangnya.
(feb/hen)